Banyak yang menyayangkan keputusan Mi Soo menjadi caddy,
termasuk John Lee. Sampai-sampai John Lee menawarkan diri untuk menjadi coach
Mi Soo asalkan Mi Soo segera berhenti menjadi caddy.
Tapi Mi Soo merasa tidak suka diatur-atur, apalagi John Lee
bukanlah siapa-siapa bagainya. Mi Soo pergi menuju Wang Pro, coach-nya
selama ini. John Lee mengikuti.
Di sana John Lee merasa prihatin dengan kualitas Wang Pro.
Dia mempertanyakan apakah Wang Pro pantas dan tepat menjadi coach Mi
Soo. Menurut John Lee, coach yang sejati adalah coach yang tidak
hanya melatih secara kemampuan tapi mampu mengerti dan menyembuhkan luka hati
orang yang dilatihnya. Sebelum pergi John Lee menasihati Mi Soo untuk mencari coach
secara cermat.
Yang juga sangat kecewa atas keputusan Mi Soo menjadi caddy
adalah ibunya. Terlebih memang Mi Soo tidak minta izin sebelumnya untuk
menjdi caddy. Ibu Mi Soo sangat kecewa karena kerja kerasnya selama ini
bukanlah untuk menjadikan Mi Soo sebagai caddy. Begitupun suaminya yang
memutuskan untuk berlayar. Itu semua adalah demi cita-cita Mi Soo menjadi
pegolf professional.
Ibu Mi Soo meminta Mi Soo pergi dari rumah. Kecuali telah
memutuskan untuk kembali meraih cita-cita semula, ibunya meminta Mi Soo untuk
tidak dulu pulang ke rumah. Sejak saat itu juga ibunya akan berhenti menjadi coach
Mi Soo.
Malam itu Mi Soo menginap asrama caddy ditempatnya
bekerja. Betapa sedih hati Mi Soo sampai-sampai tidak bisa tidur. Untuk
meluapkannya, Mi Soo menyebarkan semua bola golf yang dia bawa di bunker padang
golf. Kemudian Mi Soo melakukan bunker shot berkali-kali. Sambil
melakukan bunker shot, Mi Soo teringat semua perkataan ibunya tadi. Mi
Soo juga bisa merasakan rasa kecewa yang dirasakan ibunya.
Esok harinya, Mi Soo diperintahkan master caddy untuk
melakukan bersih-bersih di training center. Mi Soo takjub dengan
fasilitas super mewah yang ada di sana. Saat melihat sana-sini, Hae Ryeong
datang.
Hae Ryeong tahu bahwa Mi Soo sepertinya ingin mencoba
fasilitas yang biasa dia gunakan untuk latihan. Tanpa sungkan Hae Ryeong
mempersilahkan Mi Soo untuk mencoba. Hae Ryeong juga membantu menganalisis
pukulan yang Mi Soo lakukan.
Setelah usai memberi analisis, Hae Ryeong memastikan apakah
Mi Soo betul-betul menyerah. Hae Ryeong menambahkan memang tidak mudah menginginkan
ini dan itu, termasuk keinginan menjadi rivalnya.
Mendengar nada bicara Hae Ryeong yang meremehkan, Mi Soo
menjadi agak emosi. Mi Soo menimpali bahwa sebenarnya memang dia ingin terus
latihan untuk menjadi pegolf professional, tapi dia tidak pernah berpikiran
untuk menjadi rival Hae Ryeong. Sebelum pergi, Mi Soo menambahkan bahwa dirinya
merasa iri dengan kesuksesan yang mampu Hae Ryeong peroleh dengan uang.
Keesokan harinya Mi Soo kembali mendapatkan tugas dari master
caddy. Mi Soo harus mengumpulkan lost ball yang hilang di seluruh
penjuru lapangan golf. Meski merasa keberatan, Mi Soo tidak kuasa menolak.
Setelah berkeliling seharian Mi Soo berhasil mengumpulkan lost ball
sebanyak tiga ember.
Tanpa disangka-sangka, ibu Mi Soo datang dengan membawa
bekal makanan. Mi Soo sangat senang karena itu artinya ibunya sudah tidak marah
lagi kepadanya. Sambil mengobrol banyak hal dan dipijat ibunya, Mi Soo makan
bekal yang dibawa ibunya dengan sangat lahap.
Sebelum kembali pulang, ibu Mi Soo memberikan catatan
hariannya yang berisi perkembangan latihan Mi Soo sejak kecil dulu. Setelah
ibunya pulang, Mi Soo membaca catatan harian tersebut, lembar demi lembar.
Mi Soo sangat terharu. Tanpa sadar sampai menangis dan air
matanya menetes di lembar terakhir catatan harian ibunya. Mi Soo segera
teringat dengan perkataan John Lee tentang coach sejati. Mi Soo baru
tersadar bahwa satu-satunya coach sejati baginya adalah ibunya.
Malam harinya Mi Soo berjalan-jalan di padang golf. Ternyata
di sana sudah ada Hae Ryeong yang sedang latihan. Tanpa pikir panjang, Mi Soo
mendekat. Mi Soo meminta maaf atas sikapnya waktu training center pada
hari sebelumnya.
Memang sudah karakter, Hae Ryeong dingin saja menanggapi
permintaan maaf Mi Soo. Meski begitu pada malam itu baru pertama kali Mi Soo
dan Hae Ryeong terlibat dalam obrolan yang santai.
Mi Soo mulai kenal Hae Ryeong dengan lebih baik. Memang menjadi
pegolf professional adalah mimpi Hae Ryeong sejak usia 4 tahun. Sejak itu pula
Hae Ryeong sudah mulai bermain golf dengan coach yang berganti-ganti.
Sebelum pergi meninggalkan Mi Soo, Hae Ryeong mengulang
sindiran Mi Soo kepadanya. Memang terlihat bahwa aku memperoleh kesuksesanku dengan,
bukan? Mi Soo menjadi merasa tidak enak kepada Hae Ryeong.
Beruntungnya, obrolannya dengan Hae Ryeong semakin
memantapkan tekad Mi Soo untuk kembali mengejar cita-citanya. Pada malam itu
juga, Mi Soo segera berkemas dan kembali pulang ke rumah. (Ke : Sinopsis Episode 07)
Nonton Episode 06: 01, 02, 03
No comments:
Post a Comment