Sinopsis “Birdie Buddy” Episode03


 Permainan di mulai dari pinggir kolam air mancur. John Lee telah menyiapkan lubang di halaman sebuah tempat yang dikelilingi tembok tinggi. Baik Mi Soo maupun Hae Ryeong sama-sama harus melakukan pukulan dengan penuh strategi. Bola harus mampu melewati pancuran air mancur, pohon-pohon tinggi, dan tentunya tembok yang mengililingi halaman tempat lubang berada.
Mi Soo telah berupaya seakurat mungkin dalam mengarahkan bolanya. Memang bola Mi Soo lebih unggul satu langkah daripada bola Hae Ryeong. Namun sayang, keberuntungan masih belum berpihak padanya. Di eksekusi terakhir, Hae Ryeong yang lebih dulu berhasil memasukkan bolanya ke lubang.
Sebelum pergi, Hae Ryeong menyatakan bahwa dia mendengar Mi Soo berniat untuk berhenti bermain golf. Dengan hasil permainan mereka, Hae Ryeong menambahkan bahwa dia tidak heran atas niat Mi Soo tersebut.

Mi Soo yang sudah sedih atas keputusannya yang penuh keterpaksaan, bertambah sedih akibat kekalahannya dari Hae Ryeong. Ditambah lagi, perkataan Hae Ryeong yang sangat meremehkannya.
Untuk melampiaskannya, Mi Soo memukul bola-bola golfnya di sebuah tempat lapang sekeras-kerasnya. Ternyata tempat tersebut dekat dengan tempat ayahnya bekerja. Ayahnya datang mendekat dan menghentikan aksi Mi Soo. Mungkin karena takut tangan Mi Soo cedera.
Di depan ayahnya, Mi Soo menangis. Sambil menangis, Mi Soo mengatakan bahwa dirinya benar-benar masih ingin bermain golf. Mi Soo minta maaf kemudian pergi berlari meninggalkan ayahnya. Ayahnya menjadi merasa bersalah dan iba kepada Mi Soo.

Keesokan harinya, pagi-pagi di dipan rumah telah ada perlengkapan golf lengkap. Baik Mi Soo dan ibunya heran. Ternyata di dalamnya ada sepucuk surat dari ayahnya yang memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan dari salah seorang temannya, yaitu berlayar.
Mi Soo
Kata-kata Ayah yang egois waktu itu
Sepertinya telah menyakiti hatimu
Ayah minta maaf untuk itu

Tapi Ayah tulus saat mempertanyakan
Manfaat permainan golf-mu untuk kesejahteraan keluarga kita
Makanya Ayah memintamu untuk berhenti bermain
Demi keluarga kita

Tapi karena kamu rupanya sangat ingin bermain
Ayah memberimu satu kesempatan lagi
Dan Ayah kira ini adalah hal terakhir yang bisa Ayah lakukan untukmu
Ayah harap kamu bisa lebih tekun dan bermain lebih baik

Ayah ingin membeli stick golf (untukmu) dan klarinet (untuk adikmu)
Karena sebagai Ayah
Ayah ingin memenuhi semua yang anak-anakku inginkan
Tapi Ayahmu ini memalukan
Karena hanya bisa memenuhi keinginan salah satu anaknya

Ayah akan selalu menjadi Ayah yang keras dan miskin
Ayah akan pergi untuk sementara
Jagalah ibu, Mi Soo

Setelah membaca surat itu Mi Soo berlari mencoba mengejar ayahnya sambil menangis. Tapi tidak mungkin Mi Soo mampu untuk mengejarnya. Di tepi jalan raya Mi Soo memanggil ayahnya dan berjanji untuk sukses. Mi Soo berharap ayahnya mendengar janjinya melalui hembusan udara pagi itu.

Sudah mendapat restu dari ayah, Mi Soo menjadi sangat mantap untuk meraih cita-citanya. Sebagai batu loncatan, Mi Soo ikut berpartisipasi dalam turnamen golf khusus wanita.
Mobil yang digunakan untuk mengantar Mi Soo ke tempat berlangsungnya turnamen, tersesat dan bannya terjerumus ke kubangan lumpur. Ibu Mi Soo menyuruh Mi Soo untuk menggatikannya memegang kemudi sementara dirinya mendorong dari belakang. Betapa pengorbanan seorang ibu tiada terkira.

Meski mengalami masalah, Mi Soo tidak terlalu terlambat tiba di arena. Setelah melakukan daftar ulang, turnamen pun di buka. Turnamen dilakukan berkelompok dengan penilaian individu. Setiap individu harus memasukkan bolanya ke 18 lubang di lapangan seluas 6.156 yards.
Dengan mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran, Mi Soo sukses memasukkan semua bolanya ke semua lubang. Pada turnamen babak pertama tersebut, Mi Soo berhasil menyaingi pemain lama yang sudah terkenal kehandalannya, yaitu Hae Ryeong.

Mi Soo kembali dijemput oleh ibunya. Bukan langsung menuju rumah, ibunya malah membawanya ke sebuah penginapan. Di sana, teman masa kecilnya, Bong Soo dan Joong Ki, serta adiknya, Tae Gab, telah menanti Mi Soo untuk memberikan pesta kejutan.
Sayangnya Mi Soo tidak suka. Baginya, di saat seperti itu justru dia ingin sendiri dan hanya berkonsentrasi di turnamen. Mi Soo menyatakan bahwa saat dia memegang stick golf, seolah-olah dia sedang memegang jalan hidup keluarganya. Jika dilepas, maka semua anggota keluarganya akan mati. Itu sudah menjadi beban tersendiri baginya. Oleh karena itu, Mi Soo mengharapkan tidak ada lagi beban pikiran tambahan, misalnya harapan tinggi teman-teman atau para tetangga terhadap dirinya.

Sebelum tidur, ibunya memijat Mi Soo sambil memberikan nasihat. Ibunya menginginkan Mi Soo untuk hidup lebih baik dari dirinya. Berusahalah dengan keras. Banyak orang mengatakan, sebuah mimpi akan menjadi nyata jika kehadirannya begitu dinantikan. Ibunya mempercayai Mi Soo akan meraih mimpinya dalam waktu dekat.
Perkataan dan nasihat ibunya, membuat Mi Soo menangis haru. Mi Soo terlelap. Dalam tidurnya, Mi Soo mengalami mimpi yang aneh. Saat sedang latihan dan siap memukul, tiba-tiba bola golf terjatuh dari tee. Diambil, diletakkan lagi ke tee, siap dipukul, tapi terjatuh lagi.
Mi Soo kembali berjongkok dan mencoba menempatkan kembali bolanya ke tee. Ketika hendak bangun dari jongkok, tiba-tiba di depannya sudah berdiri seseorang. Karena masih sambil berjongkok dan matahari begitu terik, wajah orang itu tidak jelas terlihat. Tertutupi siluet sinar matahari. Mi Soo terkejut dan terbangun dari tidurnya. (Ke : Sinopsis Episode 04)

Sinopsis Episode 02
Nonton Episode 03: 01, 02, 03

No comments:

Post a Comment